Laporan PKT IV

LAPORAN KASUS PENATALAKSANAAN KURATIF TERBATAS
“PENCABUTAN GIGI DAN ANALISIS SALIVA”
Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas UAS Praktek Mata Kuliah PKT IV





KHARISMANA UMIA WULANDARI
P1337425215020





PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TERAPIS GIGI DAN MULUT
JURUSAN TERAPIS GIGI DAN MULUT
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2018
I.     PENCABUTAN GIGI
A.    Latar Belakang
Pencabutan gigi merupakan suatu proses pengeluaran gigi dari alveolus, dimana pada gigi tersebut sudah tidak dapat dilakukan perawatan lagi. Pencabutan gigi juga merupakan suatu tindakan pembedahan yang melibatkan jaringan bergerak dan jaringan lunak dari rongga mulut, akses yang dibatasi oleh bibir dan pipi, dan selanjutnya dihubungkan atau disatukan oleh gerakan lidah dan rahang. Defenisi pencabutan gigi yang ideal adalah pencabutan gigi dengan satu gigi utuh atau akar gigi dengan trauma minimal terhadap jaringan pendukung gigi sehingga bekas pencabutan dapat sembuh dengan sempurna dan tidak menimbulkan masalah prostetik paska operasi di masa yang akan datang.  Dokter gigi atau perawat gigi harus berusaha untuk melakukan setiap pencabutan gigi secara ideal dan untuk memperolehnya ia harus mampu menyesuaikan teknik pencabutan gigi agar bisa menangani kesulitan-kesulitan selama pencabutan dan kemungkinan komplikasi dari tiap pencabutan gigi yang dapat terjadi.
B.     Tujuan
     Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu
     Untuk mengurangi angka ekstrasi pada gigi siswa
C.     Manfaat
       Adapun manfaat dilakukannya kegiatan ini yaitu
1.      Untuk sekolah
a.       Meningkatnya angka kesehatan gigi di sekolah
b.      Berkurangnya angka kesakitan gigi
c.       Berkurangnya angka absen siswa karena kesakitan gigi
2.      Untuk mahasiswa
Semakin meningkatnya skill mahasiswa dalam melakukan pencabutan
3.      Untuk siswa
a.       Bertambahnya asupan makanan yang dimakan karena fungsi pengunyahan yang tidak lagi terganggu
b.      Berkurangnya angka kesakitan pada siswa
D.    Pelaksanaan Kegiatan
Pencabutan gigi
Hari, Tanggal : kamis, 26 Oktober 2018
Waktu                         : 08.00 – selesai
Tempat            : Puskesmas Karangawen 1
E.     Hasil Pemeriksaan
Pasien 1
IDENTIFIKASI  PASIEN
Nama                           : Agni
Tempat, tgl lahir          : Semarang, 23 Maret 2010 Umur : 8 tahun                                        
Alamat                         : Bumirejo
Nama Sekolah             : SD Negeri Bumirejo 02
Kelas                           : II       
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Anamnesa       :
Pasien datang dengan keluhan gigi depan kanan bawah goyang sejak seminggu yang lalu dan ingin dilakukan pencabutan.                                                
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
Keadaan umum: sehat
Penampilan      : komunikatif dan kooperatif
Berat Badan   :  30 kg TB : 135 cm
Alergi              : ya /tidak
PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
Bentuk muka   : bulat
Bibir                : simetris
Pipi                  : simetris
Bicara              : jelas
PEMERIKSAAN INTRA ORAL
Mukosa           : t.a.k
Lidah               : t.a.k
Gingiva           : t.a.k
Kebersihan  Mulut (OHIS)  :        sedang
deft/DMF-T    :
Decay :1



ANJURAN (yang berkenaan dengan perawatan kuratif terbatas diatas)
Pasien dianjurkan untuk menggigit tampon selama ± 30 menit, kemudian tidak boleh memainkan lidah pada luka bekas cabutan, serta tidak boleh mengisap darah pada luka bekas cabutan. Pasien diperkenankan makan atau minum yang dingin-dingin dulu, tidak diperkenankan yang panas agar luka bekas cabutan cepat membeku dan tidak terjadi perdarahan. Pasien juga diberi amanat untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut
INTERPRETASI KASUS KURATIF TERBATAS
Pada elemen gigi 8.2 goyang derajat 3 jadi dilakukan pencabutan pada gigi tersebut. Setelah dilakukan pencabutan tidak terjadi pendarahan yang berlebih pada bekas pencabutan, hanya ada darah yang keluar setelah sisa pencabutan.Setelah ditutup dengan tampon selama 30 menit darah sudah berhenti. (menganalisa data yang diperoleh dengan menghubungkan proses perawatan kuratif terbatas serta hasil tindakan kuratifnya).

Pasien 2
IDENTIFIKASI  PASIEN
Nama               : Arsy Salviana Putri
Tempat,tgl lahir: Demak, 23 Mei 2011                       Umur: 7 tahun
Alamat            : Jalan Kapulogo III
Nama Sekolah : SD Negeri Bumirejo 02
Kelas               : II
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Anamnesa      : Pasien datang ingin memeriksakan giginya dengan                                        keluhan gigi atas kiri depan goyang
PEMERIKSAAN OBYEKTIF
Keadaan umum: sehat
Penampilan     : komunikatif dan kooperatif
Berat Badan   : 32 kg, TB : 125 cm
Alergi             : tidak ada

PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
Bentuk muka  : simetris
Bibir               : normal
Pipi                 : simetris
Bicara             : jelas
PEMERIKSAAN INTRA ORAL
Mukosa          : tidak ada keluhan
Lidah              : tidak ada keluhan
Gingiva          : tidak ada keluhan
PEMERIKSAAN ELEMEN GIGI
Keterangan :
51 = RF/Indikasi Cabut
61 = RF/Indikasi Cabut
75 = D/KMP
74 = D/KMP
85 = D/KMP
Foto gigi pasien (gigi yang dicabut) Gigi 6.1

RENCANA  PERAWATAN


Gigi
Diagnosa
Rencana perawatan
51
RF/Indikasi Cabut
Pencabutan Gigi
61
RF/Indikasi Cabut
Pencabutan Gigi
75
D/KMP
Pencabutan Gigi
74
D/KMP
Pencabutan Gigi
85
D/KMP
Pencabutan Gigi

PERAWATAN KURATIF TERBATAS
Pencabutan gigi 6.1 karena resorpsi fisiologis.
ANJURAN
1.      Pasien dianjurkan untuk menggigit tampon selama 30 menit agar perdarahan berhenti
2.      Membuang tampon bekas ke tempat sampah
3.      Tidak memainkan bekas pencabutan dengan lidah
4.      Setelah itu pasien dianjurkan untuk meminum minuman yang dingin, tidak diperkenankan untuk minum atau makan yang panas panas dahulu
5.      Pada saat makan menggunakan gigi pada sisi yang lain untuk sementara waktu.
INTERPRETASI KASUS KURATIF TERBATAS
Pasien atas nama Arsy Salviana Putri mengalami gigi goyang pada gigi resorbsi fisiologis, pada elemen gigi 61, kegoyangan derajat 3. Diagnosa resorbsi fisiologis, sehingga dilakukan perawatan kuratif terbatas berupa pencabutan. Pencabutan dilakukan dengan memberi anastesi topikal berupa CE terlebih dahulu, pasca pencabutan terjadi perdarahan yang normal pada area bekas pencabutan, setelah operator memberi instruksi kepada pasien untuk menggigit tampon selama 30 menit, perdarahan berhenti.
II.  ANALISIS SALIVA
A.    Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pembangunan kesejahteraan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis (Depkes RI, 2009).
           Kesehatan mulut merupakan hal yang dibutuhkan untuk melengkapi kesehatan secara umum maupun keadaan sehat sempurna (Well Being). Kesehatan oral yang rendah dapat mempengaruhi kesehatan secara umum dan status nutrisi, penampilan dan kualitas hidup. Penyakit mulut sebagian besar dapat dicegah terutama yang berkaitan dengan jenis makanan (Julica, 2009).
           Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar khusus dan disebarkan ke dalam cavitas oral. Saliva dapat disebut juga kelenjar ludah atau air liur (Julica, 2009). Di dalam mulut ada saliva yang berkontak dengan gigi. Saliva berperan menjaga kelestarian gigi, saliva merupakan pertahanan pertama terhadap karies. Fungsi saliva sebagai pelici, pelindung, buffer, pembersih, dan anti bakteri. Jika saliva tidak ada atau jumlahnya menurun drastis maka rampan karies akan terjadi dan jika saliva berhenti melindungi gigi maka akan terjadi hal yang buruk antara lain berkurangnya aktivitas pembersihan bakteri dan bekas makanan dari mulut, berkurangnya buffer karena perubahan asam mulut, hingga aktivitas mulut menjadi semakin asam. Rongga mulut mempunyai kadar pH normal berada diangka 7, bila nilai pH jatuh pada angka 5,5 berarti keadaannya sudah kritis (Anonim, 2008).
B.     Tujuan
     Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu:
1.        Untuk mengetahui keadaan saliva pada siswa
2.        Untuk mengetahui faktor resiko karies pada siswa
C.     Manfaat
    Adapun manfaat dilakukannya kegiatan ini yaitu:
1.      Untuk sekolah
a.       Meningkatnya angka kesehatan gigi di sekolah
b.      Berkurangnya angka kesakitan gigi
c.       Berkurangnya angka absen siswa karena kesakitan gigi
2.      Untuk mahasiswa
Semakin meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam melakukan analisis
3.      Untuk siswa
a.       Bertambahnya asupan makanan yang dimakan karena fungsi pengunyahan yang tidak lagi terganggu
b.      Berkurangnya angka kesakitan pada siswa
D.    Pelaksanaan Kegiatan
1.      Pemeriksaan Saliva
Hari, tanggal               : kamis, 26 Oktober 2018
Waktu                         : 08.00 – Selesai
Tempat                        : Puskesmas Karangawen 1
Berikut merupakan identitas pasien :
Nama                           : Prawiranegara
Kelas                           : III (tiga)
Umur                           : 9 tahun
Adapun pemeriksaan yang dilakukan yaitu:
a.       Pemeriksaan laju aliran saliva
Cara pelaksanaan :
1.    Dudukan pasien pada kursi dalam keadaan rileks dan         nyaman
2.    Sediakan tisu sebanyak 2 lembar
3.    Sediakan stopwatch
4.    Bersihkan daerah bibir bawah pasien dengan           menggunakan tisu
5.    Tarik bibir bawah pasien dengan lembut
6.    Letakkan tisu pada bibir bawah tersebut
7.    Amati berapa lama waktu tisu tersebut basah
b.      Pemeriksaan volume saliva
Cara pelaksanaan              :
1.      Pasien di dudukan di kursi dalam keadaan nyaman dan rileks
2.      Menyediakan gelas ukur
3.      Pasien diminta untuk mengumpulkan saliva di dalam gelas ukur tersebut selama kurang lebih 2 menit
4.      Kemudian ukur berapa banyak saliva yang telah dikumpulkan.
c.       Pemeriksaan Ph saliva
Cara pelaksanaan :
1.      Sediakan kertas lakmus
2.      Saliva yang telah di kumpulkan sebelumnya di ambil dan diberi kertas lakmus
3.      Amati perubahan yang terjadi pada kertas lakmus
4.      Setelah di amati diperoleh hasil bahwa kertas lakmus berubah menjadi berwana hijau ke biruaan.
2.      Hasil analisa saliva (pH/ viskositas/ volume)
Analisa saliva terhadap faktor resiko terjadinya karies gigi yang dilakukan pada pasien bernama Prawiranegara, umur 10 tahun. Hasil pemeriksaan saliva, laju alir saliva/ hidrasi saliva bernilai tinggi (non-stimulasi :30,08 dan stimulasi :3,5 ml), kekentalan saliva/viskositas baik, Ph saliva cenderung basa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien beresiko karies tinggi dan memiliki kecenderungan beresiko terkena karang gigi, akan tetapi tidak menutup kemunginan pasien memiliki resiko karies apabila rutin menggosok gigi, dsb.
HASIL ANALISIS SURVEI DIET KARIOGENIK
Hasil analisis survey diit kariogenik menunjukkan bahwa, berdasarkan kandungan makanan memiliki skor 2 (pola makanan sedang), sedangkan berdasarkan frekuensi (makan maksimal 3 x/hari, termasuk snack). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien kurang memiliki tinggi terhadap karies gigi karena banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gula.
HASIL ANALISIS RESIKO KARIES (SOFTWARE)
Dari hasil pemeriksaan kariogram menunjukkan risiko karies yang tinggi.
ANJURAN (yang berkenaan dengan resiko karies )
Dari hasil analisis resiko karies pada pasien, pasien dianjurkan untuk tetap menjaga pola makan dan tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut, dengan menggosok gigi dengan baik dan benar, dsb.
INTERPRETASI HUBUNGAN ANTARA KARIES GIGI (DMFT/deft) DENGAN FAKTOR RESIKO KARIES PADA PASIEN
Dari data yang dihasilkan, dapat dilakukan tindakan pemberian pengetahuan kepada siswa tentang kesehatan gigi dan mulut, cara pemeliharaan gigi yang baik, dan memberikan perlindungan kepada gigi yang sehat agar tidak berlubang, melakukan tindakan pencabutan gigi pada gigi sulung yang goyang dan sudah waktunya tanggal. 
HASIL ANALISIS SALIVA
Ø  ANALISIS SALIVA
    Hidrasi Saliva :
-          Non stimulasi  : 30,08 detik (tinggi)
-          Stimulasi         : <3,5 ml (very low)
Viskositas Saliva
Buruk (lengket, putih)
pH Saliva (Lakmus)
        Hijau : 7,6 (basa)
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dalam hal ini bahwa hasil pengukuran pada Prawiranegara menunjukkan :
·         Laju alir saliva yang tinggi
·         viskositas atau kekentalan saliva yang buruk (lengket, putih)
·         dan pH saliva yang cenderung basa
sehingga dapat disimpulkan bahwa Prawiranegara beresiko tinggi terkena karies.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahawa pasien tersebut memiliki resiko karies tinggi
ANALISA PLAK
Gigi
Bagian
Permukaan
Jumlah
1/3 gingival
1/3 tengah
1/3 oklusal
Mesial
Distal
16
Bukal
P
P
P


3

Palatal
P


P
P
3
11
Labial
P
P
P
P
P
5

Palatal
P
P
P
P
P
5
26
Bukal
P



P
2

Palatal
P
P


P
3
36
Bukal
P
P
P
P
P
5

Lingual
P
P


P
3
31
Labial
P



P
2

Lingual
P



P
2
46
Bukal
P
P

P
P
4

Lingual
P
P
P

P
4
Total
41

Total :41/6= 6,833
III.    Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulan bahwa Prawiranegara memiliki kondisi rongga mulut yang kurang bagus. Hal ini bisa dilihat dari keadaan saliva yang telah diukur dan diamati, selain itu perlu dilakukan tindakan perawatan lebih lanjut pada kasus gigi yang telah dilakukan pemeriksaan tersebut. kamis, 26 Oktober 2018.

Komentar

Postingan Populer